FENOMENA SENDI BERBUNYI SAAT BANGUN
DI PAGI HARI ATAU SAAT LELAH
Penulis : Suseno
Rangka tubuh kita tersusun dari
tulang tulang yang berhubungan satu sama lain. Tulang memungkinkan kita untuk
tetap tegak, membentuk postur tubuh kita, melindungi organ vital kita. Dalam
tubuh kita tulang tulang kita terhubung satu sama lain karena adanya sendi (Arthror). Sendi adalah sambungan antar
tulang yang memungkinkan kita melakukan gerakan kedepan, kesamping dan
berputar. Bisa kita bayangkan jika kita tidak memiliki sendi pasti rangka tubuh
kita hanya seperti rangkaian besi bangunan yang tidak bisa bergerak karena tidak
adanya poros(aksis) pada sambungan
antar tulang. Maka dari itu selain kita haus menjaga kesehatan tulang kita
musti menjaga kesehatan sendi kita juga. Agar kita terhindar dari
gangguan-gangguan sendi yang bisa mengurangi produktivitas kita.
Dalam aktivitas sehari-hari kita
pasti pernah merasa sangat lelah dan tidak bersemangat. Pada saat itu kita
iseng untuk memainkan jari-jari jari kita untuk dibunyikan “kreek” . lega memang rasanya setelah
kita membunyikanya. Semacam ada kepuasan tersendiri bagi kita setelah melakukan
hal itu. Fenomena ini disebut juga dengan “Krepitasi”. Hal ini sering terjadi
saat kita lelah, atau baru bangun dari tidur di pagi hari. Namun apakah hal ini
wajar? Ataukah justru berbahaya.
Banyak sumber dan anggapan yang
berusaha mengutarakan penyebab dari fenomena krepitasi. Namun saya akan
mengambil dari 2 (dua) anggapan paling banyak dipakai di kalangan pendidikan,
yaitu:
1.
Karena
Gas yang Terdapat Dalam Ruangan Sendi
Penyebab pertama karena adanya gas dalam
ruangan sendi yang mengakibatkan tekanan dalam sendi menurun. Ketika sendi
mengeluarakan fas tersebut maka timbulah bunyi “kreek” pada sendi dan merkeka akan nyaman kembali (Theresia Evelyn:
hallosehat.com). hal ini munkin saja terjadi karena tekanan gas yang tinggi
yang terdapat dala suatu ruangan dan jika keluar secara bersamaan maka dapat
menimbulkan suara apapun tergantung permukaan benda yang dilaluinya. Namun
demikian teori ini masih menimbulkan pertanyaan bagi beberapa orang; jika
fenomena krepitasi terjadi karena efek dari pelepasan gas dalam ruangan sendi,
kenapa tidak semua sendi bisa berbunyi secara bersama? kenapa bagi orang yang
tidak memiliki kecenderungan melakukan krepitasi hal ini tidak terjadi?
2.
Permukaan
Sendi yang Tidak Rata
Salah satu penyebab yang banyak dibenarkan
oleh banyak orang juga karena bentuk dari permukaan sendi yang tidak rata. Hal
yang serupa juga di sampaikan oleh dr. Prijo Sudibjo M.Kes., S.Ps., AIFO
seorang dosen FIK di Universitas Negeri Yogyakata sekaligus dokter di salah
satu rumah sakit di Yogyakarta , dalam perkuliahan anatomi. Beliau menyampaikan
bahwa krepitasi juga dapat disebabkan oleh gesekan antar sendi yang tidak rata
sehingga dapat menimbulkan suara. Dalam bahasanya beliat mengatakan ”.. Kan permukaan
tulang itu tidak rata mas. Makanya dapat mengakibatkan gesekan antar tulang
jadi bunyi.” Menjawab pertanyaan dari salah satu mahasiswa. Jika dianalisis
dengan benar memang benar permukaan tulang kita itu tidak rata (flat) dan keanyakan dilapisi oleh tulang
rawan (cartilago) yang berfungsi
menyesuaikan bentuk tulang pada sendi.
Banyak hal mengenai tubuh kita yang belum
terkuak kebenarannya termasuk fenomena krepitasi ini. Hal ini tidak berbahaya
jika dilakukan dengan normal dan tidak dijadikan kebiasaan. Selama hal ini
tidak menibulkan masalah maka masih dianggap normal. Kecuali ketika melakukan
dan setelahnya malah menjadikan sakit maka ini yang berbahaya. Lebih baik melakukan dengan lembut dan
jangan terlalu sering. Hal ini bertujuan untuk menghindari peradangan pada
sendi atau ketegangan pada otot di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar